EMPAT HAL UNTUK MENGGAPAI RIDHA ALLAH SWT

15.46.00 Unknown 0 Comments


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ   .  أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ سَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Kaum Muslimin rahimakumullah,  
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, di manapun dan kapan pun kita berada. Karena sebaik baiknya bekal adalah takwa.

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah...
أخرج الحافظُ أبو نَعِيم في حِلْيَةِ الأولياءِ عَن حَاتِم الأَصْم يقول: "مَن أصبحَ وهو مُستقِيمٌ في أربعَةِ أشياءٍ فهو يَتَقَلّبُ في رِضا الله: أوَّلهُا الثقةُ بالله, ثم التوكل, ثم الإخلاص, ثم المعرفة، والأشياء كلها تتم بالمعرفة". فصل الخطاب في الزُّهُدِ والرَّقَائِقِ والآدَابِ - الجزء الثامن –
Al Hafidz Abu Naim dalam "Hilyatul Aulya" dari Hatim al Asham menyatakan: "Barangsiapa yang istiqamah berada dalam empat hal, maka ia akan mendapat ridho' Allah SWT. Yakni tsiqah kepada Allah, Tawakkal, Ikhlas, dan Ma'firat. Dan segala sesuatunya akan sempurna dengan ma'rifat kepada Allah SWT." (Fashlu al Khitab, Fi    Zuhud,  war Raqaaiq wal Adab", Juz 2).

Adapun sikap yang pertama adalah Tsiqah (percaya)
Tsiqah (percaya) kepada Allah artinya membenarkan apa-apa yang diperintah, dikabarkan, dan dijanjikan Allah kepada kita. Karena sesungguhnya  Allah SWT adalah sebaik-baik perkataan, sebaik-baik penepat janji, dan Dia tidak pernah sedikitpun menyalahi akan janjinya. Firman Allah:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّـهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّـهِ قِيلًا
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka akan Kami masukkan ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal  di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari Allah?" (An Nisa 122).

Kemudian sikap yang kedua adalah Tawakkal,
Tawakkal kepada Allah. Bertawakal kepada Allah adalah sesuatu yang dituntut selain kita melakukan usaha sebagai sebuah kausalitas. Tawakkal bukan sikap pasrah. Tawakkal adalah merupakan sikap keyakinan hati, keimanan, bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang layak dijadikan sandaran, dan penentu atas segala keberhasilan yang kita usahakan. Firman Allah SWT:

(وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ).
"Dan hanya kepada Allah kalian bertawakkal, jika kalian orang-orang yang beriman" (Al Maidah 23)

Kemudian sikap yang ketiga adalah Ikhlas.
Sikap ikhlas ini  dituntut dalam segala perkataan, perbuatan,  dan serangkaian amal ibadah lainnya. Hanya kepada Allah lah segala perkataan dan berbuatan  kita persembahkan. Firman Allah SWT:
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
"Maka beribadahlah kalian kepada Allah dengan penuh keikhlasan, baginya agama ini, walaupun orang-orang kafir membenci" (Ghaafir: 14)

Dan yang terakhir, yang ke empat adalah Ma’rifat kepada Allah..
Ma'rifat kepada Allah. Yakni segala  pengetahuan dan watasan kita yang meniadakan kebodohan. Siapa saja yang memiliki pengetahuan yang mendalam akan berbeda dengan orang yang bodoh. Siapa yang mengetahui tidak seperti orang yang tidak mengetahui. Orang berilmu berbeda dengan orang yang tidak berilmu.

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
"Katakanlah, apakah sama orang-orang yang mengetahhui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanyalah orang yang bepengetahuan yang akan mengambil pelajaran" (Az Zumar 9)

Sidang jum’at yang dimuliakan Allah..
Demikianlah empat hal agar yang selayaknya selalu kita lakukan, agar kita mendapat Ridho Allah SWT, yakni Tsiqah atau percaya, kemudian tawakkal, lalu Ikhlas, dan terakhir Ma’rifat kepada Allah SWT.

Semoga Allah SWT yang Maha Agung, Pengatur 'Arys yang Mulia,  agar menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan juga termasuk orang-orang yang diberikan ilmu sehingga mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah.  Amin ya Rabbal alamin".
Audzuillahi....

يَرْفَعِ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ منْكُمْ تِلاَوَتَه إنه هو السّميع العَليم. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. ولسَائِر المسلمين و المسلمات, و المؤمنين و المؤمنات, فاستغفروه إنه هو الغفور رحيم.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَ...

0 komentar: