KISAH PENASEHAT RAJA DAN PENDENGKI
05 Maret 2017بسم الله الرحمن الرحيم
KISAH PENASEHAT RAJA DAN PENDENGKI
Oleh H. Luthfi H.
أحسن إلى المحسن بإحسانه، والمسيء ستكفيه مساوئه
"Balaskan kebaikan seseorang dengan kebaikan. Namun jika ia berbuat keburukan, cukup keburukannya yang akan membalasnya."
**********
Adalah seorang penasehat raja mengatakan kepada raja: "Balaslah kebaikan orang yang berbuat baik dengan kebaikan. Namun jika ia berbuat jahat, cukuplah kejahatannya yang akan membalasnya".
Dikisahkan ada seorang laki-laki yang dengki atas penasehat raja ini. Ia lalu membuat fitnah atas penasehat. Bahwa penasehat ini, mengatakan sang raja mulutnya bau. Dan berita fitnah itu tersebar luas, namun sang penasehat tidak mengetahuinya.
Lalu sang Raja berkata kepada si pendengki: "Bagaimana aku bisa membuktikan perkataan kamu bahwa ia telah mengatakan sesuatu yang buruk atas aku?"
Kata pendengki : "Nanti dia akan menutup mulut jika berbicara dengan tuan Raja".
Esok harinya, penasehat raja dicegat oleh sang pendengki sebelum sampai ke istana. Dia diajak makan. Dan ternyata makanan nya menjadikan mulut sang penasehat raja berbau. Itu ia sadari sesaat setelah mau masuk ke istana.
Saat tiba di istana, raja kemudian memanggil sang penasehat. Sang penasehat agak kurang enak karena bau mulutnya. Lalu raja menyuruhnya mendekat. Dan akhirnya ia mendekat sambil menutup mulut, khawatir raja mencium bau tidak sedap mulutnya.
Namun yang ada di pikiran raja lain. Raja mulai menelan fitnah dari si pendengki. Raja berpikir bahwa benar apa yang dikatakan si pendengki, bahwa penasihatnya benar mengatakan mulutnya bau, sebab saat mendekat Raja, sang penasehat menutupi mulutnya.
Raja pun naik pitam, namun tetap menahan diri di hadapan penasehatnya. Lalu sang Raja menulis surat. Dan segera memerintahkan sang penasehat membawa surat tersebut kepada sesorang di suatu tempat.
Tanpa ada perasaan curiga, sang penasehat membawa surat. Dan di di tengah jalan ia kembali dicegat oleh si pendengki lalu pendengki bertanya:
"Surat apa itu?"
Si penasehat mengatakan tidak tahu isinya, tapi raja memerintahkan kepadanya untuk menyampaikan surat itu kepada sesorang.
Si pendengki berpikir sepertinya ini surat baik dan ia berharap jika menghantarkan surat itu ia akan dapat hadiah dari yang menerima surat.
Lalu si pendengki agak sedikit memaksa agar ia yang menghantarkan surat itu. Penasehat raja pun akhirnya mengalah, dan ia menyerahkan surat itu kepada si pendengki.
Lalu pendengki membawa surat dengan penuh harap dan sampailah di tempat yang dituju.
Penerima surat lantas membaca dan dengan agak kurang percaya menanyakan bahwa apakah surat itu benar dari raja. Dengan tegas dan gembira serta penuh harap si pendengki berkata: "Benar surat itu dari raja."
Lalu si Penerima surat mengambil pedang lalu memenggal leher si pendengki. Rupanya isi surat itu adalah: "Penggal lah leher si pembawa surat ini". Akhirnya si pendengki tewas atas kejahatannya sendiri.
Esok harinya penasehat raja kembali ke istana. Dan sang Raja terkejut, walau pada akhirnya tersenyum. Dia berbisik dan mengatakan kepada sang penasehat.
"Benar sekali nasehat kamu, Balaslah kebaikan seseorang dengan kebaikan, dan apabila ia berbuat jahat, cukuplah kejahatan itu yang akan membalasnya".
Firman Allah SWT :
{وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ,هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ}
"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (Al Qalam 10-11)
Rasulullah saw bersabda :
وعَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ،أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ:" أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ " قَالُوا:بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ:" الَّذِينَ إِذَا رُؤُوا،ذُكِرَ اللهُ تَعَالَى " ثُمَّ قَالَ:" أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشِرَارِكُمْ؟ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ،الْمُفْسِدُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ،الْبَاغُونَ لِلْبُرَآءِ الْعَنَتَ"
"Dari Asma' binti Yazid dia berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah aku kabarkan kepada kalian orang yang paling baik di antara kalian?" Mereka menjawab, "Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang-orang yang apabila berdzikir takut kepada Allah Ta'la." Kemudian beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian orang yang paling jelek di antara kalian? Yaitu orang orang yang suka menebar fitnah, yang merusak hubungan di antara dua orang bersaudara dan menganiaya terhadap orang yang tidak disukai dengan menyengsarakannya." ( HR. Ahmad).[]
0 komentar: