BALASAN BAGI ORANG-ORANG MUKMIN YANG SHALEH
03 Maret 2017Tafsir Al Quran
بسم الله الرحمن الرحيم
BALASAN BAGI ORANG-ORANG MUKMIN YANG SHALEH
Oleh H. Luthfi H.
(وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ)
[Surat Al-Baqarah 25]
Adalah salah satu ciri khas Al Qur’an menyandingkan dua hal yang bertentangan. Ayat sebelumnya menguraikan keadaan orang-orang kafir dan siksa yang akan mereka hadapi. Pada ayat ini Allah mengemukakan keadaan orang-orang yang beriman dan ganjaran yang akan mereka peroleh. Ayat yang lalu merupakan ancaman, dan ayat yang sekarang adalah berita gembira.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَات
Dan sampaikanlah (kepada) orang-orang yang (mereka) beriman dan (mereka) melakukan amal sholeh (yakni mereka yang benar-benar mengimani dengan tulus dan iklash dan membuktikannya dengan amal sholeh perbuatan).
Amal adalah segala hasil penggunaan daya manusia, yakni daya tubuh, daya pikir, daya kalbu, dan daya hidup. Daya-daya itu bila digunakan dalam bentuk amal sholeh, yakni bermanfaat dengan disertai iman yang benar dari pelakunya, maka pelakunya melakukan amal sholeh.
أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
,sesungguhnya bagi mereka adalah surga (yang) mengalir di bawahnya sungai-sungai (surga ada bermacam-macam; ada surga Firdaus, surga ‘Adn, surga Ma’wa, surga ‘Illiyyun, dan lain-lain, yang mengalir dibawah atau disekelilingnya sungai-sungai).
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ
,setiap kali (mereka) diberi rezeki darinya dari buah-buahan (sebagai pemberian) rezeki, mereka berkata: “Ini adalah yang pernah diberikan kepada kami dahulu, ,dan (mereka) didatangkah (diberi) atasnya (buah-buahan) yang serupa (demikian sangkaan mereka, padahal sebenarnya tidak demikian.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa para pelayan surga mengatakan: “Makanlah, warnanya serupa, tetapi rasanya tidak sama”. Serupa, namun tidak sama rasa dan nikmatnya. Ibu Abbas mengatakan: “Tidak ada keserupaan antara buah-buahan di dunia dengan di surga kecuali hanya namanya saja”. Kenapa Allah memerikan buah-buahan yang serupa dengan di dunia? Agar mereka tidak ragu untuk memakannya. Karena sesuatu yang belum pernah dicoba barangkali jadi menimbulkan rasa tanda tannya di dalam benak yang menyebabkan seseorang enggan mencicipinya)
وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَة
ٌ
,dan bagi mereka di dalamnya ada istri-istri (pasangan-pasangan) yang (berulangkkali) disucikan (merera disucikan bukan hanya dari haid, karena itu hanya salah satu pensucian, dan itu hanya bagi wanita. Ibnu Abbas berkaga: “Maksudnya suci dari noda dan kotoran”. Pensucian itu mencakup segala yang mengotori jasmani dan jiwa wanita maupun pria; antara lain seperti dengki, cemburu, kebohongan, keculasan, pengkhianatan, dll. Qatadah berkata: “Suci dari kotoran dan perbuatan dosa)
وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
,dan mereka di dalamnya kekal (ini untuk memberi kebahagian yang lebih mantap dan menghilangkan rasa cemas yang boleh jadi muncul dalam benar ketika menduga bahwa kenikmatan itu tidak abadi). []
0 komentar: