AGAR SEGALANYA DICUKUPI ALLAH SWT
Khutbah Jum'at08 April 2016
28 Jumadil Akhir 1437 H
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh H. Luthfi Hidayat, S.P., M.P.
الْحَمْدَ لِلَّهِ, الْحَمْدَ لِلَّهِ قَائِل فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْم: وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ . أَمَّابَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ سَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, di manapun dan kapan pun kita berada. Karena sebaik baiknya bekal adalah takwa.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah..
قال ابن القيم رحمه الله: إِذَا أصْبَحَ العَبْدُ وَأمْسَى وَلَيْسَ هَمُّهُ إِلاَّ اللهُ وَحدَه تَحَمَّلَ اللهُ سُبْحَانَهُ حَوَائِجَه كُلَّهَا, وَحَمَلَ عَنهُ كلَّ مَا أَهَمَّه, وَفَرَّغَ قلبَه لِمَحَبَّتِه, وَلِسَانَه لِذكرِه, وجَوارِحَه لطاعتِه، وَإِن أصبح وَأمسى وَالدُّنيَا همه حمّله اللهُ همومَها وغمومَها وأنكَادَها, ووَكَّلَه إِلَى نَفسِه, فشَغَّلَ قلبَه عَن محبتِه بمحبةِ الْخلقِ وَلسَانَه عَن ذكرِه بذكرِهم وجوارحَه عَن طَاعَتِه بخدمتِهم وأشغالهِم, فَهُوَ يَكْدَحُ كَدْحَ حِمَارِ الْوَحْش فِي خدمَةِ غَيرِه, كالكِيْرِ ينْفَخُ بَطْنَه ويَعْصِرُ أضلَاعَه فِي نَفْعِ غَيرِه".
Ibnu Qayyim –rahimahullah—telah berkata:
“Jika seorang hamba dari pagi hingga sore, tidak ada kesibukan hidupnya kecuali hanya kepada Allah, niscaya Allah SWT akan memenuhi segala keperluan hidupnya. Allah juga akan menghilangkan segala kegelisahannya, dan menjadikan hatinya selalu terpaut untuk mencintai-Nya. Lisannya selalu sibuk berdzikir kepada Allah, anggota badannya pun digunakan hanya untuk ta’at kepada Allah.”
“Sementara jika seorang hamba, di saat pagi hingga sore, kesibukannya hanya dunia, niscaya Allah akan menimpakan kesedihan, kegelisahan, dan malapetaka kepadanya. Dia diserahkan hanya kepada dirinya –tidak ada jaminan Allah--. Hatinya selalu sibuk cinta pada makhluk dan tidak mencintai Allah. Lisannya hanya menyebut dunia, lupa akan Allah. Anggota badannya hanya berkhidmat pada makhluk, jauh dari ta’at kepada Allah.”
“Ia bekerja keras bagaikan seekor keledai yang bekhidmat untuk tuannya. Ia bagaikan peniup api –milik pandai besi— yang mengembangkan perut dan menghimpit tulang-tulangnya demi melayani orang lain.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Imam Ibnu Qayyim mengingatkan kita betapa pentingnya menyibukan diri untuk akhirat, karena itulah yang tebaik dan akan menjadi masa depan kita yang sesungguhnya. Firman Allah SWT.
(وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ)
“dan Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan”.
Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridhoinya—berkata:
قَلَّمَا كَانَ رَسُولُ اللهِ يَقُومُ مِنْ مَجْلِسٍ حَتَّى يَدْعُوَ بِهَؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ لأَصْحَابِهِ: «اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ اليَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا».
“Jarang Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam berdiri dari majelis kecuali beliau berdoa dengan doa-doa ini untuk para sahabatnya: “Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepadaMu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepadaMu, dan ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada SurgaMu, dan curahkanlah keyakinan yang meringankan musibah di dunia. Berilah kenikmatan kami dengan pendengaran kami, penglihatan kami, serta kekuatan kami selama kami hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan atas orang yang menzhalimi kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian kami terbesar, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami”. (HR. At Turmudzi)
Dalam hadits yang lain Rasul saw juga mengajarkan do’a kepada kita:
«اللَّهُمَّ لا تَجعَلِ الدُّنيَا أكْبَرَ هَمِّنَا وَلا مَبلَغَ عِلْمِنَا».
Ya Allah, janganlah dunia ini menjadi impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi” (HR. Tirmidzi)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit bahwa ia mendengar Rasulullah saw:
«مَنْ كَانَ هَمُّهُ الْآخِرَةَ، جَمَعَ اللهُ شَمْلَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ الدُّنْيَا، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ».
“Barangsipa yang kesibukan hidupnya kepada akhirat, maka Allah akan jadikan kesempurnaan untuknya, kekayaan ada dalam hatinya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina. Dan barangsiapa yang kesibukan hidupnya untuk dunia, maka Allah akan menjauhkan dunia darinya, menjadikan kefakiran berada di depan matanya dan ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah dituliskan untuknya” (HR. Ahmad)[].
Sidang jum’at yang dimuliakan Allah..
Demikianlah sikap hidup seorang Muslim, dia akan lebih mementingkan akhirat tanpa melupakan dunia. Karena sesungguhnya akhirtlah masa depan kita yang hakiki. Semoga Allah SWT memudahkan segala keinginan kita untuk menggapai akirat dan dunia. Amin ya Allah ya Rabbal Alamin.
Audzuillahi....
(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالضُّحَىٰ. وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ. (مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ. (وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ منْكُمْ تِلاَوَتَه إنه هو السّميع العَليم. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. ولسَائِر المسلمين و المسلمات, و المؤمنين و المؤمنات, فاستغفروه إنه هو الغفور رحيم.
0 komentar: